Rabu, 21 Januari 2015

PELAJARAN 1



PELAJARAN 1
KITAB SUCI PERJANJIAN LAMA


TUJUAN PEMBELAJARAN

Pada akhir pelajaran, saya dapat:
1.   menjelaskan arti Kitab Suci Perjanjian Lama;
2.   menjelaskan proses terjadinya Kitab Suci Perjanjian Lama;
3.   menyebutkan bagian-bagian Kitab Suci Perjanjian Lama.

LATAR BELAKANG

Kita semua sebaiknya sudah mulai untuk mendalami Kitab Suci secara sungguh-sungguh. Dalam bagian ini, kita akan membahas Kitab Suci Perjanjian Lama. Ternyata terjadinya Kitab Suci yang kita miliki sekarang ini melewati proses yang panjang, kurang lebih sepuluh abad, yakni kira-kira abad XI sebelum Masehi sampai kurang lebih abad I sesudah Masehi. Realita ini menunjukan bahwa Kitab Suci merupakan salah satu buku tertua di muka bumi ini.
Kitab Suci Perjanjian Lama yang sekarang kita miliki pada mulanya hanya berupa kumpulan cerita tentang pengalaman bangsa Israel dalam hubungan terkait dengan sejarah keselamatan. Bangsa Israel mengalami Tuhan yang menyertai, melindungi, dan menyelamatkan umat-Nya. Mereka dapat merasakan dan mengalami kasih Allah yang begitu besar. Pengalaman-pengalaman tentang Allah yang mengasihi dan menyelamatkan itu secara turun-temurun diceritakan kepada anak cucu mereka. semuanya berjalan secara lisan. Akhirnya, cerita-cerita ditulis oleh pengarang Kitab Suci atas dasar ilham Roh Kudus itu dikumpulkan dan disusun menjadi sebuah buku utuh seperti yang kita miliki sekarang ini.
Melalui proses pembelajaran tentang Kitab Suci Perjanjian Lama, kita diajak untuk mengenal Alkitab sebagai buku kesaksian iman bangsa Israel dan juga sekaligus sebagai firman Tuhan yang tertulis. Kita mempelajari tentang proses terjadinya Kitab Suci Perjanjian Lama secara garis besar, penjelasan tentang pembagian Kitab Suci Perjanjian Lama dan akhirnya diuraikan tentang pentingnya mendalami sabda Tuhan dalam Kitab Suci bagi kehidupan sehari-hari.

A.     Terbentuknya Suatu Keyakinan pada Suatu Suku atau Bangsa
Ada sebuah cerita yang mengisahkan bahwa manusia itu sebenarnya berasal dari pohon, yaitu pohon kehidupan. Ketika Tuhan menciptakan manusia, Ia mengambil batang dari pohon kehidupan itu dan memahatnya sesuai dengan gambaran manusia yang dipikirkan-Nya. Batang pohon itu agak keras dan banyak mata kayunya, sehingga agak lama Tuhan memahatnya. Sesudah selesai, Tuhan meniupkan napas-Nya ke dalam patung kayu yang keras itu dan terciptalah manusia pria pertama yang tegar dan kuat. Ketika mau menciptakan wanita Tuhan tidak menggunakan batang kayu itu lagi, tetapi Ia memilih daun-daun yang halus dan bunga-bunga yang sedang mekar dari pohon itu. Ia merangkainya dengan indah sekali sesuai dengan gambaran wanita dalam pikiran-Nya, kemudan meniupkan napas-Nya ke dalam rangkaian dedaunan dan bunga-bunga itu. Maka terciptalah wanita pertama yang cantik dan lemah gemulai.
Sejak saat itu semua pria tampak tegar dan perkasa seperti batang pohon dan semua wanita nampak cantik dan gemulai seperti bunga-bunga dan dedaunan. Sejak saat itu pula keduanya tidak dapat dipisahkan, seperti batang pohon dan daun-daunnya.

Pertanyaan Pendalaman!
1.   Bagaimana perasaan dan pikiran kalian mendengar cerita rakyat di atas?
2.   Keyakinan mana yang terkandung dalam cerita dari suku bangsa yang menciptakan cerita itu?
3.   Apakah keyakinan itu tepat dan luhur? Mengapa?
4.   Apakah kalian mempunyai atau pernah mendengar kisah penciptaan yang lain?

Penegasan!
      Setiap suku atau bangsa tentu mempunyai pengalaman yang menggembirakan ataupun pengalaman duka dalam hubungan dengan alam, seperti pergantian musim, bencana banjir, dan pengalaman dengan sesama manusia, seperti persahabatan, perselisihan, perang, dan sebagainya. Dari pengalaman dengan alam, manusia mulai bertanya dan berpikir, dari mana semua isi alam ini. Mereka mungkin akan berpikir bahwa semua isi alam ini tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi harus berasal dari Yang Maha Kuasa, yang kemudian mereka namakan Dewa, Allah, dan sebagainya.
Dari pengalaman dengan sesama manusia, mereka dapat mulai berpikir: mengapa ada perang, mengapa ada kejahatan, mengapa ada dosa, dan sebagainya. Mereka mungkin akan berpikir bahwa kejahatan tidak mungkin berasal dari Allah, tetapi tentu berasal dari manusia sendiri atau dari apa yang mereka namakan si jahat atau setan.
Penemuan-penemuan manusia mengenai isi alam berasal dari Allah dan segala yang jahat berasal dari manusia atau si jahat, dapat menjadi keyakinan yang sangat kuat bagi suku bangsa itu. Keyakinan tersebut kemudian mereka wariskan kepada anak cucu dalam bentuk cerita agar mudah dimengerti dan diingat.
Kiranya jelas bahwa suku bangsa yang memiliki cerita di atas mau mewariskan kepada anak cucunya ajaran atau keyakinan bahwa:
·    Manusia, pria dan wanita, diciptakan Tuhan
·    Manusia itu terdiri atas pria dan wanita yang berbeda secara jasmani dan rohani
·    Baik pria maupun wanita adalah ciptaan Allah yang indah.

Keyakinan dan kepercayaan bahwa manusia berasal dari Allah menjadi keyakinan yang teguh dari suku bangsa itu. Mungkin mereka yakin bahwa ajaran yang terkandung dalam cerita itu berasal dari Allah. Ajaran yang terkandung dalam cerita itu merupakan firman Allah yang harus dipercaya dan diwariskan secara turun temurun.

B.     Terbentuknya Iman Bangsa Israel yang Diwariskan kepada Anak Cucunya Melalui Cerita-Cerita

TUHAN MENJADIKAN MANUSIA PRIA DAN WANITA
(Kej 2: 7-9; 18; 21-23)

Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Tuhan Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepedan dengan dia. Lalu Tuhan allah membuat manusia itu tidur nyenyak; ketika ia tidur, Tuhan Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil Tuhan Allah dari manusia itu, dibangun-Nyalah seorang perempuan, lalu dibawa-Nya kepada manusia itu. Lalu berkatalah manusia itu: “Inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari dagingku. Ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki. Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

Mendalami isi/pesan dari kutipan Kitab Suci
1.      Keyakinan mana yang terkandung dalam cerita Kitab Suci tersebut?
2.      Apakah keyakinan itu benar dan luhur?
3.      Mengapa keyakinan itu mereka ungkapkan dalam bentuk cerita?

Penegasan!
Dalam cerita Kitab Suci tersebut, bangsa Israel mau mewariskan kepada anak cucunya ajaran dan keyakinan bahwa:
·         Manusia (pria dan wanita) diciptakan Tuhan.
·         Manusia pria dan wanita diciptakan untuk bersatu dan saling melengkapi.
·         Pria dan wanita memiliki derajat yang sama.

Ajaran dan keyakinan ini menjadi kepercayaan yang sangat kuat pada bangsa Israel. Mereka yakin pula bahwa ajaran yang terkandung dalam cerita itu berasal dari Allah. Sejalan dengan pikiran itu, ajaran yang terkandung dalam cerita itu harus dimengerti sebagai firman Allah. Semua itu terjadi berkat ilham dan bimbingan Roh Allah. Jadi, bukan firman langsung dari Tuhan, melainkan firman Tuhan lewat pengalaman dan penemuan bangsa Israel berkat ilham dan bimbingan Roh Allah.
Seluruh Kitab Suci Perjanjian Lama adalah Kitab Iman - Kitab Iman bangsa Israel - bukan riwayat hidup dan sejarah dari seseorang atau bangsa Israel. Tokoh-tokoh dalam kisah-kisah Perjanjian Lama dapat saja tokoh sejarah dan mempunyai latar belakang sejarah, tetapi dalam Kitab Suci Perjanjian Lama terutama dimuat iman dari bangsa terpilih itu. Perjanjian Lama sesungguhnya mengisahkan pra-sejarah, yakni kisah penciptaan sampai dengan Menara Babel (Kej 1-11) dan sejarah Israel mulai dari Abraham yang hidup sekitar tahun 2000/1800 sebelum Masehi sampai menjelang Yesus Kristus. Namun, sejarah yang ditulis dalam Perjanjian Lama lebih merupakan sejarah iman. Maka, untuk mengetahui proses terjadinya Kitab Suci Perjanjian Lama, sebaiknya dimulai dengan awal sejarah Israel yaitu sekitar tahun 1800 sebelum Masehi.

·         Antara tahun 1800 - 1600 S.M.:
Zaman Bapa-bapa bangsa (Abraham–Ishak–Yakub). Periode ini adalah awal sejarah bangsa Israel yang dimulai dari panggilan Abraham sampai dengan kisah tentang Yakub. Dalam tahun inilah Bapa-bapa bangsa hidup. Sebagian kisah mereka tersimpan dalam Kej 12 - 50. Kisah ini kemudian diteruskan secara lisan turun temurun.
·         Antara tahun 1600 - 1225 S.M.:
Kisah bangsa Israel mengungsi ke Mesir, perbudakan di Mesir, pembebasan dari Mesir sampai Perjanjian di Sinai. Kisah-kisah tersebut juga masih disampaikan secara lisan. Mungkin sekali 10 perintah Allah dalam rumusan yang pendek sudah ditulis pada masa ini sebagai pedoman hidup.
·         Antara tahun 1225 - 1030 S.M.:
Perebutan tanah Kanaan dan zaman Hakim-Hakim. Pada periode ini, bangsa Israel merebut tanah Kanaan yang diyakini sebagai Tanah Terjanji di bawah pimpinan Yosua dan kehidupan bangsa Israel di tanah yang baru di bawah para tokoh yang diberi gelar Hakim. Hakim-hakim itu antara lain adalah Debora, Simson, dan sebagainya. Di samping cerita pada masa ini, juga sudah terdapat beberapa hukum.
·         Antara tahun 1030 - 930 S.M.:
Periode Raja-Raja. Pada periode ini, bangsa Israel memasuki tahap baru dalam kehidupannya. Mereka mulai menganut sistem kerajaan yang diawali dengan raja Saul, kemudian digantikan oleh raja Daud dan diteruskan oleh raja Salomo, putra Daud. Pada masa inilah bangsa Israel menjadi cukup terkenal dan disegani oleh bangsa-bangsa lain. Pada zaman raja Saul, Daud, dan Salomo, bagian-bagian Kitab Suci Perjanjian Lama mulai ditulis. Misalnya, kisah penciptaan manusia, manusia jatuh dalam dosa dan akibatnya, bapa-bapa bangsa, kisah para raja, beberapa bagian Mazmur, dan hukum-hukum.
·         Antara tahun 930 - 722 S.M.:
Kerajaan Israel dan Yahuda. Sesudah raja Salomo wafat, kerajaan Israel terpecah menjadi dua, yaitu kerajaan Utara (Israel) dan kerajaan Selatan (Yehuda). Kerajaan Utara hanya berlangsung sampai tahun 722 S.M. Pada periode ini dilanjutkan dengan penulisan Kitab-kitab Suci Perjanjian Lama yang melengkapi cerita-cerita Kitab Taurat Musa serta beberapa tambahan hukum. Di samping itu, pada periode ini mulai muncul pewartaan para nabi dan kisah para nabi seperti Elia dan Elisa, Hosea, Amos. Beberapa bagian pewartaan para nabi mulai ditulis. Pada masa ini, beberapa kumpulan hukum perjanjian mulai diterapkan dan ditulis. Kita dapat membacanya dalam kitab Ulangan.
·         Antara tahun 722—587 S.M.:
Kerajaan Yehuda masih berlangsung sesudah kerajaan Israel jatuh. Kerajaan Yehuda atau Yuda masih tetap berdiri kokoh sampai akhirnya mereka dibuang ke Babilon pada tahun 587 S.M. Pada masa ini beberapa tradisi tertulis tentang kisah bapa-bapa bangsa mulai disatukan. Demikian juga, pewartaan para nabi mulai ditulis dan sebagian diteruskan dalam bentuk lisan. Pada masa ini juga muncul tulisan tentang sejarah bangsa Israel, beberapa bagian dari Mazmur, dan Amsal.
·         Antara tahun 586 - 539 S.M.:
Zaman pembuangan Babilon. Orang-orang Israel yang berasal dari Kerajaan Yuda hidup di pembuangan Babilon atau Babel selama kurang lebih 50 tahun. Pada masa ini, penulisan Kitab Sejarah dilanjutkan. Muncul pula tulisan yang kemudian kita kenal dengan kitab Ratapan. Demikian pula halnya dengan nabi-nabi, pewartaan para nabi sebelum pembuangan ditulis pada masa ini. Pada periode ini juga muncul para imam yang menuliskan hukum-hukum yang sekarang masuk dalam kitab Imamat.
·         Antara tahun 538 - 200 S.M:
Sesudah pembuangan, bangsa Israel diizinkan pulang kembali ke tanah airnya oleh raja Persia yang mengalahkan Kerajaan Babilon. Pada masa ini kelima kitab Taurat telah diselesaikan. Juga kitab-kitab Sejarah Yosua, Hakim-hakim, 1-2Samuel, dan Raja-raja sudah selesai ditulis. Kitab-kitab para nabi pun sudah banyak yang diselesaikan Dari ratusan nyanyian, akhirnya dipilih 150 mazmur yang kita terima sampai sekarang. Pada masa ini muncul pula beberapa tulisan Kebijaksanaan.
·         Dua abad terakhir:
Pada masa ini ditulislah kitab-kitab seperti: Daniel, Ester, Yudith, Tobit, 1, 2 Makabe, Sirakh dan Kebijaksanaan Salomo.
·         Kanon Kitab Suci: Orang Yahudi menentukan sejumlah kitab sebagai Kitab Suci. Daftar kitab-kitab yang mereka terima sebagai Kitab Suci disebut KANON. Kitab-kitab yang terdapat dalam kanon disebut kitab-kitab kanonik. Orang Yahudi hanya menerima Kitab Suci yang aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani, sedangkan yang ditulis dalam bahasa Yunani tidak diterima. Jumlah Kitab Suci yang diterima sebanyak 39 kitab. Kitab-kitab yang diakui sebagai kanonik tersebut diakui resmi sebagai Kitab Suci dan dijadikan patokan atau norma imannya.
·         Kitab-kitab itu kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani dan ditambah dengan beberapa tulisan yang aslinya ditulis dalam bahasa Yunani. Terjemahan itu diberi nama Septuaginta (LXX). Dalam Septuaginta terdapat semua Kitab Kanonik orang Yahudi ditambah sejumlah kitab yang aslinya ditulis dalam bahasa Yunani, yang diterima oleh Gereja Katolik (tetapi ditolak oleh Gereja Protestan) sebagai Kitab Suci. Kitab-kitab Kanonik itu adalah: Makabe, Sirakh, Kebijaksanaan, Yudith, Tobit, Barukh, tambahan Kitab Daniel, tambahan Kitab Ester dan Surat Yeremia. Dengan demikian, jumlah Kitab Suci Perjanjian Lama yang diakui Gereja Katolik ada 46 kitab. Kitab Suci lengkap yang diakui oleh Gereja Katolik itu disebut Deuterokanonika.

C.      Keseluruhan  Jumlah Kitab Suci Perjanjian Lama dan Pembagiannya
    Kitab                    Kitab                          Kitab
  Sejarah         Kebijaksanaan             Nabi-nabi
1.   Kejadian         1.   Ayub                              1.            Yesaya
2.   Keluaran        2.   Mazmur                         2.            Yeremia
3.   Imamat           3.   Amsal                             3.            Lagu Ratapan Yeremia
4.   Bilangan         4.   Pengkotbah                   4.            Barukh
5.   Ulangan          5.   Madah Agung                5.           Yehezkhiel
6.   Yosua              6.   Kebijaksanaan              6.            Daniel
7.   Hakim-hakim 7.   Putra Sirakh                  7.            Hosea
8.   Rut                  8.   Yoel
9.   I Samuel         9.   Amos
10. II Samuel        10. Obaja
11. I Raja-raja      11. Yunus
12. II Raja-raja     12. Mikha
13. I Tawarikh     13. Nahum
14. II Tawarikh    14. Habakuk
15. Ezra                15. Zefanya
16. Nehemia         16. Hagai
17. I Makabe        17. Zakaria
18. II Makabe       18. Maleakhi
19. Tobit                    
20. Yudit                    
21. Ester                    

SOAL LATIHAN!

1.   Bagaimana suatu suku atau bangsa menemukan keyakinan atau ajaran?
2.   Bagaimana mereka mewariskan keyakinan dan ajaran itu kepada anak cucunya?
3.   Mengapa mereka mewariskan keyakinan dan ajaran itu dalam cerita-cerita, bukan dalam suatu uraian atau penjelasan?
4.   Bagaimana bangsa Israel menemukan keyakinan dan ajaran mereka?
5.   Bagaimana mereka mewariskan ajaran dan keyakinan itu untuk anak cucunya?

1 komentar: